Forum Gay Katolik Indonesia

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Yesus berkata: Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga.


2 posters

    Modus Baru Penipuan VIA ATM

    avatar
    alandra
    Peacesharer
    Peacesharer


    Jumlah posting : 15
    Join date : 09.04.09

    Modus Baru Penipuan VIA ATM Empty Modus Baru Penipuan VIA ATM

    Post  alandra Thu Apr 30, 2009 10:20 am

    Aksi penipuan kembali terjadi di Malang. Setelah penipuan bermodus ATM tertelan dan deterjen sachet berhadiah, kini muncul penipuan berkedok memberikan imbalan terima kasih kepada penemu dokumen penting.

    Korbannya adalah Hariyanto, 49, PNS di kantor Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Ditemui di rumahnya, Jl Danau Tondano Barat II A3-G6, Sawojajar, Kamis (22/1), Hariyanto menceritakan bagaimana dia bisa terseret dan menjadi korban penipuan itu.
    Peristiwa itu berawal ketika Hariyanto menemukan sebuah amplop coklat di tepi jalan depan rumahnya. Ketika dibuka, ternyata amplop itu berisi dokumen penting. Antara lain surat keterangan tanah yang berlokasi di Manokwari, serta Surat Izin Usaha (SIUP) atas nama Husain Djojonegoro, selaku Presiden Direktur PT Petronas Usaha Mandiri, di Jakarta.
    Namun, yang langsung membuat kaki Hariyanto gemetar adalah sebuah cek BRI yang juga ada di dalam amplop itu. “Siapa yang tidak gemetar, cek itu bertuliskan Rp 4,7 Miliar,” ujarnya.

    Melihat bentuk fisik cek dan kedua dokumen tersebut, Hariyanto mengaku tak mengira bahwa itu semua palsu. “Bentuknya kelihatan asli. Bukan sekadar dicetak dengan printer warna biasa,” ucapnya. Dia tak sadar, bahwa amplop coklat ini, sengaja diletakkan pelaku untuk menjerat mangsanya.

    Alih-alih curiga, Hariyanto malah girang bukan main. Apalagi, kawan-kawannya juga mengatakan, bahwa dia pasti mendapat imbalan besar, bila mengembalikan dokumen berharga tersebut.

    Esoknya, Hariyanto mengirim pesan singkat (SMS) ke nomor handphone yang tertera dalam SIUP palsu tersebut. Menurut dia, pelaku tidak langsung merespons SMS yang dikirimnya. “Dia baru membalas SMS saya sehari kemudian (Selasa, 20/1),” kata Hariyanto.
    Dalam SMS tersebut, pelaku penipuan itu berkali-kali mengucapkan terima kasih kepada Hariyanto. Ia juga meminta Hariyanto menyebutkan nomor seri di dokumen temuannya itu. Setelah itu, pelaku menjanjikan akan memberi Hariyanto imbalan sebesar Rp 120 juta, dengan syarat mengembalikan dokumen itu ke Jakarta.

    “Imbalan itu akan diberikan via transfer ATM. Sebagai awal, saya diberi Rp 20 juta. Katanya untuk ongkos ke Jakarta,” kata Hariyanto, sembari menunjukkan isi SMS tersebut kepada Surya.

    Hari Rabu (21/1), pelaku kembali menghubungi Hariyanto. Dia mengatakan, akan mengirim imbalan yang telah dijanjikannya tersebut. Hariyanto pun segera pergi ke ATM BCA Jl Tumenggung Suryo, Malang.
    Di dalam ATM, pelaku membimbing Hariyanto untuk menekan nomor tertentu. Dalam proses transfer itu, Hariyanto diperintah melakukan transfer ke nomor rekeningnya sendiri.
    Imbas urutan proses transfer ini, lanjut Hariyanto, dilayar ATM muncul tiga digit kosong. “Pelaku memerintahkan memasukkan nomor 6-2-2,” kata bapak dua anak ini.
    Setelah 6-2-2 dimasukkan, di ATM muncul garis kosong. Pelaku, lalu memerintahkan Hariyanto, menekan angka 1-9-9-9-0-0-0.
    Pelaku juga sempat membujuk Hariyanto, untuk membeli pulsa sebesar Rp 100.000 melalui ATM tersebut.

    Begitu Hariyanto menekan ‘Ya’ untuk menyetujui proses transfer, dia kaget bukan kepalang. Mesin ATM langsung mengeluarkan slip tanda transfer.
    Rekening miliknya, telah berkurang sebesar Rp 2.099.000. Rinciannya, berupa transfer ke rekening BRI milik pelaku, atas nama Sirajudin Abas sebesar Rp 1.999.000 (sebagaimana angka 1-9-9-9-0-0-0 yang ditekannya), dan pembelian pulsa sebesar Rp 100.000 langsung ke nomor ponsel pelaku.

    Hariyanto mengaku kaget setelah sadar ditipu mentah-mentah. Apalagi, dia merasa tidak memberikan nomor pin miliknya ke nomor pelaku. Dia menduga, nomor 6-2-2 itulah, yang membuat uang direkening miliknya lari ke rekening pelaku.
    Usai kejadian, Hariyanto langsung melaporkan penipuan ini ke Polresta Malang, Rabu (21/1).

    Laporan ini lalu diteruskan olehnya ke manajemen BCA dan BRI Malang.
    Menurutnya, bukannya menjelaskan, kedua bank itu malah kebingungan dengan cara pelaku mengambil alih uangnya. “Mereka hanya bilang ini penipuan modus baru,” ucapnya sembari berharap, apa yang dialaminya bisa menjadi pelajaran masyarakat lainnya.

    Sumber: surya online
    Zenisvel
    Zenisvel
    Highstar of Share
    Highstar of Share


    Jumlah posting : 55
    Join date : 27.10.08
    Lokasi : @HOME

    Modus Baru Penipuan VIA ATM Empty Re: Modus Baru Penipuan VIA ATM

    Post  Zenisvel Mon May 18, 2009 9:18 am

    dipindahin ya warungnya ^^

      Waktu sekarang Thu Mar 28, 2024 12:57 pm