Forum Gay Katolik Indonesia

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Yesus berkata: Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga.


    P L U R A L I S M E !!!

    avatar
    alandra
    Peacesharer
    Peacesharer


    Jumlah posting : 15
    Join date : 09.04.09

    P L U R A L I S M E !!! Empty P L U R A L I S M E !!!

    Post  alandra Mon Apr 27, 2009 11:13 am

    Tentang pemikiran Pluralisme

    Pluralisme agama atau kini yang disebut pluralisme saja. Merupakan istilah yang berbunga-bunga dan penuh dengan janji-janji. Tentang kehidupan damai dan rukun antar masyarakat yang bebeda terutama agama.

    Diindonesia system dan ideologi pluralisme sangat dielu-elukan. Khususnya bagi kalangan minoritas non-Islam dan nasionalis sekular liberal. Kehadiran ideologi ini dibumi Indonesia yang mengamalkan pranata nation state. Yang dibungkus dalam kemasan “Demokrasi Liberal tapi Terpimpin”-nya Orde Lama dan “Demokrasinya Pancasila”nya- Orde Baru adalah bagaikan “Dewa penyelamat dan pemersatu bangsa” sehingga harus dipelihara, dibela dan dipertahankan sedemikian rupa, melalui lembaga konstitusi Negara denga sederet undang-undang dan peraturan pemerintahpada UU No.8/1985 (tentang asas tunggal)

    Pluralisme dan dasar dasarnya

    1. Humanisme Sekuler dibangun diatas dua konsep untuk mewujudkan koeksitensi damai antar agama
    2. Teologi Global yang mengacu pada teori rekonsepsi agama yang diusung oleh Wilfred cantwel smith
    3. Sinkretisme diawali oleh gerakan “masyarakat ketuhanan” (Brahma Samaj) yang didirikan pada tahun 1875 di New York AS gagasannya yaitu bahwa kebenaran terbagi dalam berbagai agama dan gagasan bahwa agama-agama saling melengkapi
    4. Hikmah Abadi gagasan ini berkeyakinan mereka yang membedakan antara “hakikat transenden” yang hanya satu saja dan tidak mungkin diketahui dan hakikat agama yang tidak lain merupakan beberapa manifestasi eksternal yang beragam dari hakikat yang satu

    Arti dari Pluralisme

    Pluralisme agama berasal dari dua kata “pluralisme dan agama” dalam bahasa arab diterjemahkan “Al-Ta’addudiyyah Al-Diniyyah” dan dalam Bahasa Ingris “Relegious Pluralism” oleh karena istilah pluralisme berasal dari bahasa inggris maka untuk mengartikannya secara akurat harus merujuk kepada kamus tersebut

    Pluralisme berarti jama atau lebih dari satu. Dalam kamus bahasa inggris mempunyai tiga pengertian

    1. Pengertian Kegerejaan sebutan untuk orang yang memegang lebih dari satu jabatan dalam struktur kegerejaan, memegang dua jabatan atau lebih bersamaan baik bersifat kegerejaan maupun non kegerejaan
    2. Pengertian Filosof system pemikiran yang mengakui adanya landasan pemikiran mendasar yang lebih dari satu
    3. Pengertian Sosio-Politis suatu system yang mengakui koeksistensi keragaman kelompok baik yang bercorak ras, suku, aliran maupun partai dengan tetap menjunjung tinggi aspek-aspek perbedaan yang sangat karaktiristik diantara kelompok-kelompok

    Bila digabungkan dari ketiganya Pluralisme yaitu Koeksistensi berbagai kelompok atau keyakinan disatu waktu dengan tetap terpelihara perbedaan-perbedaan dan karesteristik masing-masing.

    Sejarah pluralisme

    Pluralisme telah muncul diindia pada akhir abad ke 15 dalam gagasan-gagasan Kabir (1440-1518) dan muridnya yaitu guru nanak (1469-1538)

    Pencetus-pencetus Pluralisme

    Ernst Troelsch (1865-1923): seorang teolog Kristen liberal dalam sebuah makalahnya yang berjudul (posisi agama Kristen diantara agama-agama dunia) doi berpendapat bahwa dalam semua agama termasuk Kristen selalu mengandung elemen kebenaran mutlak. konsep tentang ketuhanan dimuka bumi ini beragam dan tidak hanya Satu

    William E. Hocking dalam bukunya Rethinking Mission pada tahun 1932 dan berikutnya Living Religions and A World Faith doi memperediksikan munculnya model keyakinan atau agama universal baru yang selaras dengan konsep pemerintahan global

    Arnold Toynbee(1889-1975) pemikirannya hamper sama dengan Ernst Troelsch dalam karyanya An Historian’s Approach To Religion (1965) dan dan Crishtianity An World Religions (1957)

    Wilfred Cantwell Smith dalam karyanya Towards A World Theology (1981) karena gagasan doi inilah pluralisme semakin berkembang dia menyakinkan perlunya menciptakan konsep teologi universal atau global yang bisa dijadikan pijakan bersama (commond ground) bagi agama-agama dunia dalam berinteraksi dan bermasyarakat secara damai dan harmonis.

    Bahaya pluralisme

    Banyak pengalaman dimasa lalu yang memperaktikan toleransi bergama yang salah. Pernah demi toleransi yang salah penyebaran konsep tauhid islam dilarang oleh pemerintah. Tahun 1981 kanwil P&K Jawa Timur melarang peredaran buku PMP yang memuat tafsir surat Al-Ikhlas karena meneggang golongan penganut Trinitas. Pada 21 April 1981 Hamka mempersoalkan masalah ini ke Pangkopkamtib Sudomo. “Kalau tafsir Al-Ikhlas itu dilarang karena menegang golongan yang bertuhan tiga. Apalagi kami yang menyakini keesan tuhan?” kata Hamka kepada Sudomo

    Hamka pernah menyatakan orang yang mengatakan bahwa semua agama itu benar. Sebenarnya ia tidak beragama. Logikanya jika semua agama sama. Buat apa ia beragama?

    Lalu agama mana saja yang sama? Bagi muslim, teologi pluralisme sangatlah aneh dan menyesatkan. Dalam tataran teologis islam memiliki konsep “eksklusif” dan tegas. Hanya islam yang benar yang lain adalah kafir dan sesat. Hanya islam jalan keselamatan

    Allah berfirman: “Sesungguhnya agama disisi Allah ialah islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian diantara mereka. Barang siapa yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah maka Allah sangat cepat perhitungannya.(Al-Imran:19)

    “Dan barang siapa mencari agama selain islam, dia tidak akan diterima, dan diakhirat termasuk orang yang rugi.” (Al-Imran:85)

    Diera 1970-an dan 1980-an pemerintah Orba dengan gerakan sekularisasinya juga sibuk membuat program pendangkalan akidah dan pengikisan fanatisme keagamaan. Gerakan itu disisipkan melalui buku-buku PMP yang sempat menyulut protes para pemimpin islam. Pada intinya program ini berusaha mengikis keyakinan keagamaan yang mengangap kebenaran hanya pada agamanya sendiri.

    Selain membuat agama baru kaum pluralisme biasanya lebih suka menjadi burung onta. Mereka enggan menyentuh akar persoalan konflik antar agama yang sebenarnya. Dalam bebagai kasus yang lebih diramaikan adalah isu provokator.

    Sebutlah kasus kristenisasi yang terjadi sejak dulu menjadi perhatian kaum muslim. Hingga kini belum ada pengakuan yang tulus dan fair dari tokoh-tokoh kristen untuk mengakui program kristenisasi didindonesia terhadap kaum muslim.

    Ada apa dibelakang pluralisme

    Jika ditelusuri secara mendalam pemikiran yang menyamakan semua agama, pada dasarnya adalah bentuk pelecehan terhadap agama. Pemikiran tersebut pernah dikembangkan oleh kelompok organisasi rahasia yahudi Freemasonry. Kelompok ini ini pernah mendirikan perkumpulan teosofi diindonesia dengan nama Nederlandsch Indische Theosofische vereeniging (perkumpulan Teosofi hindia Belanda) yang merupakan cabang dari perkumpulan teosofi yang bermarkas di Adyar, Madras India

    Selain menyamakan agama-agama kelompok ini juga berupaya menggabungkan nilai-nilai kebajikan pelbagai agama. Malah menurut mereka pelbagai agama masih harus disempurnakan lagi dengan ajaran teosofi versi mereka.

    “Katakanlah, hai orang-orang yang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukanlah penyembah tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan (pula) penyembah tuhan yang aku sembah. Bagimu agamu dan bagiku agamaku (Al-kafirun)

    Cukuplah ayat ini menjadi bantahan bagi mereka yang ingin menerapkan ajaran pluralisme kepada setiap muslim. Karena bagi seorang muslim tidak sama antara yang baik dan buruk, tidak sama antara yang muslim dan yang kafir

    Nabi SAW bersabda: “sudah hampir tiba suatu zaman yang kala itu tidak ada lagi dari islam kecuali hanya namanya dan tidak ada lagi dari Al-quran kecuali hanya tulisannya. Masjid-masjid mereka indah tetapi kosong dari hidayah. Ulama mereka adalah sejahat-jahat mahluk yang ada dibawah kolong langit, dari mulut para ulama itulah keluar fitnah dan kepada mereka fitnah itu akan kembali” (HR.Baihaqi)

    “Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir sebagai teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan disisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah” (An-Nisa:138-139)

    Allahu ‘Alam



    Sumber: Adian Husaini dalam bukunya penyesatan opini

      Waktu sekarang Thu Mar 28, 2024 6:44 pm